Lompat ke isi utama

Berita

Tekan Potensi Masalah, Bawaslu Dorong KPU Susun Prioritas Manajemen Logistik Wilayah Terpencil

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Bawaslu mendorong KPU untuk menyusun manajemen logistik dan manajemen risiko secara komprehensif. Hal ini untuk memastikan segala proses dapat terlaksana sesuai ketentuan yang ditetapkan. “KPU perlu melakukan identifikasi skala prioritas khususnya terhadap wilayah yang sulit diakses dan terpencil. Selain itu, persoalan gudang penyimpanan yang terbatas juga harus diperhatikan,” ungkap Ketua Bawaslu Rahmat Bagja dalam diskusi bertema Efektifitas Penyiapan Penyelenggaraan Pemilu 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), di Jakarta, Jumat, (8/9/2023). Bawaslu terus berupaya menekan persoalan logistik pemilu. Pasalnya, Bagja menjelaskan, pengelolaan logistik yang berjalan dengan baik akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap integritas penyelenggaraan pemilu. “Tata kelola logistik dan majemen logistik yang baik dapat mencegah terjadinya kecurangan atau intervensi yang dapat menganggu proses penyelenggaraan dan merugikan peserta dan masyarakat,” tutur laki-laki kelahiran Medan itu. Dia menambahkan, KPU juga harus rajin melakukan sosialisasi ketentuan dan sanksi mengenai pengadaan logistik terhadap perusahaan pencetak. Saat ini KPU hanya memiliki waktu tiga bulan untuk melakukan pencetakan surat suara. “Kami tidak ingin ada gagal lelang diakibatkan keterbatasan penyedia jasa untuk memenuhi kebutuhan pencetakan logistik pemilu. Lalu minimnya pengamanan, pengawasan proses penyimpanan dan pendistribusian logistik. Hal itu bisa mengganggu rantai pasokan penyediaan logistik,” ungkapnya.
Tag
Imbauan
Nasional
Pemilu 2024
Pencegahan